Senin, 04 Februari 2008

Jejakku Di Burangrang

Pada Tanggal 17 Oktober 2007, kami bertiga melakukan pendakian ke Gunung Burangrang melalui jalur Komando. Jalur Komando dapat dicapai melalui terminal leuwi panjang dengan menaiki angkot 05 (cicaheum – cibaduyut) turun di perempatan baypass berganti dengan angkot Margahayu – ledeng angkot ini ada sampai magrib. Dari Ledeng dilanjutkan dengan naik angkot ke parompong, naik angkot lagi ke komando, untuk ke kaki gunung burangrang dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 1,5 jam atau dapat dicapai dengan ojek.

Alenia di atas bukan pengalaman yang kami alami tetapi, hal yang ideal kita alami kalau tidak kemalaman sampai di Kota bandung. Pengalaman yang kami alami dari perapatan UKI jam 16.30 dan sampai di Bandung jam 19.30, sehingga kami kesusuahan untuk mencari angkot ke arah ledeng. Untung saja ada teman yang mengantar. Alangkah baiknya kalau sampai di Bandung pada pagi hari banyak alternatif angkutan ke Kaki Gunung Burangrang.

Sampai di kaki Gunung Burangrang pada Jam 00.00 WIB, dan kami berjalan sampai Lawang angin lalu istirahat karena kelelahan berjalan mencari pintu komando dan kami putuskan ke Puncak Gunung Burangrang pagi harinya jam 04.00 pagi.

Rencana berangkat jam 04.00 pagi kami urungkan karena panggilan perut yang minta untuk diisi terlebih dahulu, sehingga kami memasak air membuat teh manis dan memasak nasi. Setelah selesai makan dengan nasi dan lauk yang kami bawa, kami membereskan tenda dan berangkat jam 6.30 WIB. Sejam pertama jalur yang kami lalui cukup landai dan kami sudah dapat melihat pemandangan ke setu lembang, sejam berikutnya jalan yang kami lalui berundak-undak naik turun. Diperjalanan menjelang puncak kami melalui batu nisan yang bertuliskan Maman Suherman, semoga ini tidak terjadi pada kami. Akhirnya pada pukul 09.30 kami sampai di Puncak Burangrang ± 2050 mdpl.

Menurut penduduk setempat puncak Gunung Burangrang dapat dicapai selama 2 jam, tetapi kami mencapainya 3 jam dengan susah payah dan mungkin karena persiapan fisik yang tidak kami lakukan. Dipuncak selama 15 menit akhirnya kami turun melalui jalur yang berbeda kearah legok jawa yang jalurnya lurus dengan jalur komando.

Jalur turun sangat curam sehingga kami harus berhati-hati untuk melalui, setelah satu jam jalam akhirnya bonus tapi jalurnya berdebu. Untuk jalur legok Haji sebaik dilalui pada musim panas karena jalurnya curam dan tanahnya liat bila terkena hujan. Setelah itu kami betemu jalan berbatu lalu belok kiri, dan ketemu perapatan kami belok kanan sampai pada jalan aspal waktu turun sampai jalan aspal kita menghabiskan waktu 2,5 jam dan 1 jam untuk menungggu angkot ke arah pusat pendidikan polisi (di Cimahi). Dari sini kita naik angkot ke Pangkalan angkot yang menuju terminal Bus (Leuwipanjang). Pada pukul 14.00 WIB kami istirahat dan sholat di terminal.